Minggu, 20 Januari 2008

Kalau Kau Sibuk Kapan Kau Sempat

KH. Mustofa Bisri
Kalau Kau Sibuk Kapan Kau Sempat

Kalau kau sibuk berteori saja
Kapan kau sempat menikmati mempraktekan teori?
Kalau kau sibuk menikmati praktek teori saja
Kapan kau memanfaatkannya?

Kalau kau sibuk mencari penghidupan saja
Kapan kau sempat menikmati hidup?
Kalau kau sibuk menikmati hidup saja
Kapan kau hidup?

Kalau kau sibuk dengan kursimu saja
Kapan kau sempat memikirkan pantatmu?
Kalau kau sibuk memikirkan pantatmu saja
Kapan kau menyadari joroknya?

Kalau kau sibuk membodohi orang saja
Kapan kau sempat memanfaatkan kepandaianmu?
Kalau kau sibuk memanfaatkan kepandaianmu saja
Kapan orang lain memanfaatkannya?

Kalau kau pamer kepintaran saja
Kapan kau sempat membuktikan kepintaranmu?
Kalau kau sibuk membuktikan kepintaranmu saja
Kapan kau pintar?

Kalau kau sibuk mencela orang lain saja
Kapan kau sempat membuktikan cela-celanya?
Kalau kau sibuk membuktikan cela orang lain saja
Kapan kau menyadari celamu sendiri

Kalau kau sibuk bertikai saja
Kapan kau sempat merenungi sebab pertikaian?
Kalau kau sibuk merenungi sebab pertikaian saja
Kapan Kau akan menyadari sia-sianya

Kalau kau sibuk bermain cinta saja
Kapan kau sempat merenungi arti cinta?
Kalau kau sibuk merenungi arti cinta saja
Kapan kau bercinta

Kalau kau sibuk berkhutbah saja
Kapan kau menyadari kebijakan khutbah?
Kalau kau sibuk dengan kebijakan khutbah saja
Kapan kau akan mengamalkannya?

Kalau kau sibuk berdzikir saja
Kapan kau sempat menyadari keagungan yang kau dzikir?
Kalau kau sibuk dengan keagungan yang kau dzikiri saja
Kapan kau mengenalnya?

Kalau kau sibuk berbicara saja
Kapan kau sempat memikirkan bicaramu?
Kalau kau sibuk memikirkan bicaramu saja
Kapan kau mengerti arti bicara?

Kalau kau sibuk mendendangkan puisi saja
Kapan kau sempat berpuisi?
Kalau kau sibuk berpuisi saja
Kapan kau memuisi?

Kalau kau sibuk dengan kulit saja
Kapan kau sempat menyentuh isinya?
Kalau kau sibuk menyentuh isinya sja
Kapan kau sampai intinya?
Kalau kau sibuk dengan intinya saja
Kapan kau memakrifati nya-nya?
Kalau sibuk memakrifatinya nya-nya saja
Kapan kau bersatu dengan Nya?

"Kalau kau sibuk bertanya saja
Kapan kau mendengarkan jawaban"



*) Diambil dari sumber-sumber terbuka di Internet. Copyright pada pengarang.

Selasa, 15 Januari 2008

tak terpenjara

tak terpenjara


1
di benakku
kata-kata berdesakan!

namun aku
tak kuasa menumbuhkan makna!

biarlah kata-kata
tak terpenjara

2
dalam diamku
kata-kata melanglang
lalu hilang

dalam hilangku
kata-kata menguap
lalu hampa

dalam hampaku
kata-kata memakna
lalu diam

biarlah kata-kata
tak terpenjara

Rabu, 09 Januari 2008

sayap-sayap cinta

sayap-sayap cinta

di garis horizon
sayap-sayap cinta
menuju takdirnya

jauh teramat jauh

menembus batas
belenggu masa lalu
hati yang membeku

di garis horizon
sayap-sayap cinta
menuju takdirnya

dekat teramat dekat

menembus batas
membawa setangkai
daun surgawi

Senin, 07 Januari 2008

cinta di matatelagamu

cinta di matatelagamu

gadis kecil…

ketika kucari
cinta di matatelagamu
dalam diam
kuharap riakkecilmu
sebagai kalam

aku ingat boneka itu
masihkah dia menemani tidurmu?
dan catatan-catatan kecil tentangku
masihkah bercerita padamu?

aku ingat pagi itu
di antara hujan ada rintik-rintik rindu
yang aku titipkan semalam untukmu
biar tidak membeku di hatiku

aku ingat perjalanan itu
kau bertanya kemana kan berujung
dan kujawab : kalau jalan adalah asa
tak kan berujung

ah! tiba-tiba aku ingin
membuat segelas susu hangat
untukmu

Rabu, 02 Januari 2008

datanglah padamu sebuah pembebasan!

datanglah padamu sebuah pembebasan!

ow daun!
pernahkah terbersit di anganmu
kau tak selamanya hijau
kalau sampai waktumu
hijaumu luruh!

ow daun!
pernahkah terbersit di anganmu
ketika ranting tak kuasa menahanmu
dari terpaan angin
kau pun gugur!

ow daun!
sejak itu kau adalah sebentuk kebebasan
terbang oleh angin yang kau pernah takut
merasai hidup yang tak tergapai

ow daun!
sejak itu kau adalah sebentuk kebebasan
hanyut oleh air yang kau pernah surut
memaknai hidup yang tak tercapai

ow daun!
datanglah padamu sebuah pembebasan
larut dalam tanah yang kau pernah rindu
karena langkahmu telah sampai

: dan fanamu usai