tuhanku
tuhanku
di hening malam-Mu
diamku abadi
tuhanku
pada bening kidung-Mu
rinduku abadi
tuhanku
lewat sunyi jalan-Mu
jejakku abadi
tuhanku
dalam perahu semesta-Mu
cintaku abadi
karena fana-ku tak sampai...
Kamis, 29 November 2007
tuhanku
Diposting oleh yol yulianto di 20.08 0 komentar
Selasa, 27 November 2007
malam seribu kunang-kunang
malam seribu kunang-kunang
bulan membatu
batu membisu
ilalang merindu
rindu membeku
seribu kunang-kunang
mencari pendarnya
yang hilang
khianat malam
menghisap segala
cahaya
Diposting oleh yol yulianto di 22.18 0 komentar
Senin, 19 November 2007
Kapan ya bisa kerja tanpa harus datang ke kantor?
Keseharianku adalah ilustrator majalah anak. Sepanjang hari lebih banyak di depan komputer. Bikin ilustrasi dan disain. Boleh dibilang mobilitas kurang karena lebih banyak bekerja dengan imajinasi daripada motorik. Apalagi nggak ada kepentingan untuk bertemu dengan orang atau klien.
Untungnya aku menyukai pekerjaan karena sesuai dengan hobby dari kecil. Kebayang kalau nggak..pasti membosankan. Aku sendiri punya prinsip loyalitas itu pada profesi..bukan pada lembaga tempat kita kerja. Makanya meski di kantor sering ada isu-isu yang negatif..kualitas hasil kerja tetap terjaga.
Ada satu hal yang selama ini aku angankan sekaligus inginkan. Yaitu suatu saat bisa kerja tanpa harus datang ke kantor tiap hari. Cukup sekali aja dalam seminggu. Kalau perlu sekali dalam sebulan. Selebihnya bekerja di rumah. Kemudian hasil kerja bisa dikirim via internet. Bukankah perkembangan teknologi informasi sangat memungkinkan?
Hanya saja hal tersebut sulit terwujud karena sejauh ini lembaga tempat aku bekerja masih konvensional. Masih melihat pentingnya kehadiran personal.Padahal dengan bekerja di rumah bisa lebih menghemat waktu dan energi. Monitoring pun tetap bisa dilakukan karena ada jadwal dan target kerja yang jelas. Kehadiran dilakukan pada hari tertentu yang sudah dijadwalkan. Terutama apabila hal-hal ada yang harus diputuskan bersama.
Dan dengan bekerja di rumah..hidup nggak stres karena harus terjebak macet tiap hari. Produktivitas meningkat karena nggak banyak waktu dan energi yang terbuang sia-sia. Dan memungkinkan untuk berdomisili di luar Jakarta..di sebuah kota kecil yang tenang dan manusiawi. Alangkah indahnya.
Andai saja....
Diposting oleh yol yulianto di 00.21 1 komentar
Jumat, 16 November 2007
sudah tak ada lagi padaku
sudah tak ada lagi padaku
tuanku
tiap hari dari mulutmu
kau keluarkan ratusan pernyataan
padahal yang aku butuhkan
hanya kenyataan
tuanku
tiap hari dari tanganmu
kau keluarkan ratusan peraturan
padahal yang aku butuhkan
hanya perhatian
tuanku
tiap hari dari otakmu
kau keluarkan ratusan kebijakan
padahal yang aku butuhkan
hanya kebajikan
tuanku
tiap hari dari kuasamu
kau keluarkan ratusan jeratan
padahal sudah tak ada lagi padaku
sekedar jeritan
Diposting oleh yol yulianto di 02.13 0 komentar
Rabu, 14 November 2007
Kesempatan
Sahabat...
Apakah kesempatan itu?
Benarkah kita bisa membuat kesempatan?
Ataukan dia ada begitu saja di depan kita?
Begitu sering kesempatan datang pada kita dan begitu sering pula kita mengabaikannya. Lalu kita merasa kehilangan kesempatan. Bagaimana kita bisa bilang telah kehilangan kesempatan kalau meresponnya saja tidak!
Padahal kalau kita mau merespon sebuah kesempatan, akan membuat datangnya kesempatan yang berikut dan akan menjadi efek domino dari peluang. Ada baiknya kita mempersiapkan diri, karena bertemunya persiapan dan kesempatan akan menciptakan keberuntungan.
Mari kita ubah paradigma. Responlah selalu setiap kesempatan!
Satu hal sederhana yang selama ini sering aku abaikan...
Diposting oleh yol yulianto di 22.23 0 komentar
padamu duhai dinda
padamu duhai dinda
ketemui bening mata telaga
dan mutiara yang menitik darinya
oasis bagi hati yang dahaga
padamu duhai dinda
ketemui bening mata telaga
dan kilau yang memancar darinya
pelita bagi hati yang gulita
padamu duhai dinda
ketemui bening mata telaga
dan kulabuhkan perahu
yang kembara
Diposting oleh yol yulianto di 02.10 0 komentar
Label: puisi
di pinggiran bulan
melukis senyum di sudut lelapmu
hening..
bening...
dan aku menari
di pinggiran bulan
selamat tidur gadis kecil
Diposting oleh yol yulianto di 01.50 2 komentar
Label: puisi
rumah kecil di lengkung pelangi
aku angankan untuk gadis kecil...
rumah yang damai di mana rumputan bebas menari
dan bunga-bunga berseri
di bawah lengkung warna-warni pelangi
aku angankan untuk gadis kecil...
rumah sang pemimpi di mana imaginasi bebas mengalir
dan malaikat-malaikat kecil
riang bermain...
Diposting oleh yol yulianto di 00.44 0 komentar